Strategi pembelajaran ekspositori menekankan kepada proses bertutur. Materi pelajaran sengaja diberikan secara langsung. Peran siswa dalam strategi nin adalah menyimak untuk menguasai materi pelajaran yang disampaikan guru.
Aliran yang sangat mempengaruhi SPE adalah aliran behavioristik. Aliran ini lebih menekankan kepada pemahaman bahwa perilaku manusia pada dasarnya keterkaitan antara stimulus dan respons, oleh karenanya dalam implementasinya peran gru sebagai pemberi stimulus merupakan factor yang sangat penting. Dari asumsi semacam inilah, muncul berbagai konsep bagaimana agar guru dapat memfasilitasi sehingga hubungan stimulus-respons itu bias berlangsung secara efektif. Dalam teori koneksionisme contohnya , dikembangkan hokum-hukum balajar seperti hukum kesiapan, hokum pengaruh, dan hokum latihan; sedangkan dalam teori belajar classical conditioning dijelaskan bagaimana hubungan keterkaitan stimulus-respon bias dipengaruhi oleh munculnya S2 sebagai stimulus prasyarat.
A. KONSEP DAN PRINSIP PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN EKSPOSITORI
1. Konsep strategi pembelajaran ekspositori
Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Roy killen (1998) menamakan strategi ekspositori ini dengan istilah strategi pembelajaran langsung (direct instruction).
Terdapat beberapa karakteristik strategi ekspositori.
Pertama, strategi ekspositori dilakukan dengan cara menyampaikan materi secara verbal, artinya bertutur secara lisan merupakan alat utama dalam melakukan strategi ini, oleh karena itu sering orang mengidentikkannya dengan ceramah.
Kedua, biasanya materi pelajaran yang disampaikan adalah materi pelajaran yang sudah jadi, seperti data atau fakta, konsep-konsep tertentu yang harus dihafal sehingga tidak menuntut siswa untuk berpikir ulang.
Ketiga, tujuan utama pembelajaran adalah penguasaan materi pelajaran itu sendiri. Artinya, setelah proses pembelajaran berakhir siswa diharapkan dapat emahaminya dengan benar dengan cara dapat mengungkapkan kembali materi yang telah diuraikan.
Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada uru (teacher centered approach). Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini guru memegang peran yang sanat dominan. Melalui strategi ini gru menyampaikan materi pembelajaran secara yterstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik. Focus utama strategi ini adalah kemampuan akademik (academic achievement) siswa. Metode pembelajaran dengan kuliah merupakan bentuk strategi ekspositori.
Strategi pembelajaran ekspositori akanefektif manakala:
· Guru akan menyampaikan bahan-bahan baru sera kaitanya dengan yang akan dan harus di pelajari siswa. Biasanya bhan atau materi baru itu diperlukan untuk kegiatan-kegiatankhusus, seperti kegiatan pemecahan masalah atau untuk melakukan proses tertentu. Oleh sebab itu, materi yang disampaikan adalah materi-materi dasarseperti konsep-konsep tertentu,prosedur, atau rangkaian aktifitas,dan yang lainya.
· Apabilah guru memginginkan agar sisiwa memiliki gaya modelintelektual terrentu, misalnya agar siswa bias mengingat bahan pelajaran sehingga ia akan dapat mengungkapkanya kembali manakala diperlukan.
· Jika bahan pelajaran yang diajarkan cocok untuk di presentasikan, artinya dipandang dari sifat dan jenis materi pelajaran memang materi pelajaran itu hanya mungkin dapat dipahami oleh siswa manakala disampaikan oleh guru.
· Jika ingin membangkitkan keingintahuan siswa tentang topic tertentu.
· Guru memginginkan untuk mendomonasikan suatu teknik atau prosedur tertentuuntuk kegiatan praktek.
· Apabila seluruh siswa memiliki tingkat kesulitan yang sama sehingga perlu menjelaskan untuk seluruh siswa.
· Apabila guru akan mengajarkan pada sekelompok siswa yang rata-rata memiliki kemampuan renda.
2. Prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran ekspositori
Dalam penggunaan strategi ekspositori terdapat beberapa prinsip yang harus diperhatikan setiap guru, yaitu:
a. Berorientasi pada tujuan
Tujuan dijadaikan pertimbvangan utama dalam strategi ini. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu, guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Memang benar strategi pembelajaran ekspositori tidak mungkin dapat mengejar tujuan kemampuan berpikir tingkat tinggi, misalnya kemampuan untuk menganalisis, menyitesis sesuatu, atau mungkin mengevaluasi sesuatu, namun tidak berarti tujuan kemampuan berpikir taraf rendah tidak perlu dirumuskan; justru tujuan itulah yang harus dijadikan ukuran dalam menggunakan strategi ekspositori.
b. Prinsip komunikasi
Proses pembelajaran dapat dikatakan sebagai proses komunikasi, yang menunjuk pada proses penyampaian pesan dari seseorang (sumber pesan kepada seseorang atau sekelompok orang (penerima pesan). Pesan yang ingin disampaikan dalam hal ini adalah materi pelajaran yang diorganisir dan disusun sesuai dengan tujuan trtentu yang ingin dicapai. Dalam proses komunikas guru berperan sebagai sumbr pesan dan siswa berfungsi sebagai penerima pesan.
c. Prinsip kesiapan
Dalam teori koneksionisme, kesiapan merupakan salah satu hokum belajar. Inti dari hukum belajar ini adalah bahwa setiap individu akan merepon dengan cepat setiap stimulus manakala dalam dirinya sudah memiliki kesiapan; sebaliknya, tidak mungkin setiap individu akan merespon setiap stimulus yang muncul manakala dalam dirinya belum memiliki kesiapan.
d. Prinsip berkelanjutan
Proses pembelajaran ekspositori harus dapat mendorong siswa untuk mau mempelajari materi pembelajaran lebih lanjut. Pembalajaran bukan hanya berlangsung pada saat itu, akan tetapi juga untuk waktu selanjutnya.
B. PROSEDUR PELAKSANAAN STRATEGI EKSPOSITORI
Hal-hal yang harus dipahami oleh setiap guru yang akan menggunakan strategi ekspositori, yaitu:
1. Merumuskan tujuan yang ingin dicapai
Merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dipersiapka guru. Tujuan yang ingin dicapai sebaiknya dirumuskan dalam bentuk perubahan tingkah laku yang spesifik yang berorientasi kepada hasil belajar.
2. Kuasai materi plajaran dengan baik
Penguasaan materi pelajaran dengan baik merupakan syarat mutlak penggunaan strategi ekspositori. Agar guru dapt menguasai materi pelajaran ada beberapa hal yang dapat dilakukan.
Pertama, pelajari sumber-sumber belajar yang mutakhir
Kedua, persiapkan masalah-masalah yang mungkin muncul dengan cara menganalisis materi plajaran sampai detilnya.
Ketiga, buatlah garis besar materi pelajaran yang akan disampaikan untuk memandu dalam penyajian agar tidak melebar.
3. Kenali medan dan berbagai hal yang dapat mempengaruhi proses penyampaian
Mengenali medan atau lapangan merupakan hal penting dalam langkah persiapan. Pengenalan medan yang baik memungkinkan guru dapat mengantisipasi berbagai kemungkinan yang dapat mengganggu proses penyajian materi pelajaran.
Ada beberapa langkah dalam penerapan strategi ekspositori, yaitu:
1. Persiapan (perparation)
2. Penyajian (presentation)
3. Menghubungkan (correlation)
4. Menyimpulkan (generalization)
5. Penerapan (aplication)
C. KEUNGGULAN DAN KELEMAHAN STRATEGI EKSPOSITORI
1. Keunggulan
a. Guru bias mengontrol urutan dan keluasan materi pelajaran
b. Sangat efektifapabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.
c. Siswa dapat mendengar melalui penuturan tantang suatu materi pelajaran, juga siswa bias melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi)
d. Bias digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar.
2. Keunggulan
a. Hanya mungkin dapat dilakukan terhadapsiswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik.
b. Tidak mungkin melayani perbedaan setiap individu.
c. Lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis.
d. Keberhasilannnya sangat tergantung kepada pa yang dimiliki guru.
e. Karena gaya komunikasinya lebih banyak terjadi secara satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman akan sangat terbatas pula.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar